Contoh & Aturan Penggunaan WAS dan WERE dalam Bahasa Inggris

Aturan Penggunaan WAS dan WERE  – Bahasa Inggris merupakan salah satu materi pelajaran yang sudah ada di sekolah. Bahkan sudah banyak les-les dan bimbel bahasa Inggris yang ada, bahkan di kota-kota kecil. Bahasa Inggris menjadi bahasa yang penting untuk dipelajari demi mengikuti perkembangan global.

 

Pembahasan bahasa Inggris kali ini adalah penggunaan “was” dan “were” dalam kalimat Bahasa Inggris. Bagaimanakah aturan penggunaan “was” dan “were” ini?

 

Untuk memahami bagaimana aturannya, hal pertama yang harus kita kenali adalah pronoun atau kata ganti orang terlebih dahulu. Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal kata ganti orang itu adalah aku, anda, kalian, kami, kita, mereka, dia, dan sebagainya. Sedangkan di dalam Bahasa Inggris, kata ganti orang atau pronoun adalah:

I → Saya

You → Kamu, Kalian

They → Mereka

We → Kami, Kita

He → Dia (laki-laki)

She → Dia (perempuan)

It → Itu (untuk benda dan hewan)

 

Setelah kita mengetahui pronoun dalam Bahasa Inggris, kita juga harus mengenali pronoun tersebut sebagai kata ganti orang keberapa, tunggal apakah jamak.

 

I → kata ganti orang pertama tunggal

You → kata ganti orang kedua tunggal (untuk “kamu”) dan kata ganti orang kedua jamak (untuk “kalian”)

They → kata ganti orang ketiga jamak

We → kata ganti orang pertama jamak

He → kata ganti orang ketiga tunggal (untuk laki-laki)

She → kata ganti orang ketiga tunggal (untuk perempuan)

It → kata ganti pihak ketiga tunggal (untuk benda dan hewan)

 

Setelah mengetahui kedua hal diatas, maka kita bisa dengan mudah memahami aturan kapan “was” dan “were” digunakan.

 

Aturan Penggunaan WAS dan WERE

 

“Was” dan “were” merupakan auxilary atau kata kerja bantu yang dipakai untuk menyatakan kegiatan yang sudah dilakukan dalam bentuk past tense atau past continous tense. Walaupun sama-sama dalam bentuk past tense, tetapi penggunaan “was” dan “were” itu berbeda.

 

  1. Was

“Was” digunakan untuk kata ganti orang pertama tunggal (I → saya) dan kata ganti orang/pihak ketiga tunggal (He → Dia (laki-laki), She → Dia (perempuan), It → Itu (untuk benda dan hewan)). Jadi, “was” hanya digunakan untuk kata ganti orang yang tunggal atau singular. Jika dipakai dalam kalimat, “was” digunakan setelah subjek di depannya.

 

I was….

He was…

She was…

It was….

 

Penggunaannya dalam kalimat bisa diperhatikan pada contoh dibawah ini:

 

I was sleeping in the classroom = Saya sedang tidur di kelas

He was talking on the phone = Dia (laki-laki) sedang mengobrol di telepon

She was drinking a cup of hot chocolate = Dia (perempuan) sedang minum secangkir cokelat panas

It was a great time = Itu adalah waktu yang luar biasa

 

Bagaimana dengan penggunaan “were”? Aturan penggunaan “were” dapat kita mengerti dalam pembahasan di bawah ini.

 

  1. Were

“Were” digunakan untuk kata ganti orang kedua, baik tunggal maupun jamak (You → Kamu, Kalian), dan kata ganti orang pertama dan ketiga jamak (We → Kami, Kita, They → Mereka). Jadi, “were” digunakan untuk kata ganti jamak atau plural, dengan pengecualian You yang berarti Kamu (menyatakan kata ganti orang kedua tetapi singular/tunggal). Dalam penggunaannya, “were” diletakkan setelah subjek seperti penggunaan “was”.

 

You were…

They were…

We were…

 

Penggunaannya dalam kalimat berbahasa Inggris bisa diperhatikan pada contoh dibawah ini:

 

You were going to the post office = Kamu sedang pergi ke kantor pos

They were bringing some food for the kids = Mereka sedang membawakan makanan untuk anak-anak

We were in the coffee shop = Kami berada di dalam warung kopi

 

Sekarang kita sudah mengerti bagaimana aturan penggunaan “was” dan “were dalam kalimat Bahasa Inggris pada umumnya. Penggunaan “was” dan “were” diatas menunjukkan bahwa contoh-contoh kalimat diatas adalah fakta yang terjadi di masa lampau (past tense). Akan tetapi, ada catatan pengecualian penggunaan “were” yang dipakai pada kalimat pengandaian yang berhubungan dengan subjunctive mood, atau kalimat-kalimat harapan yang bertolak belakang dengan kenyataan. Dalam subjunctive mood, “were” dipakai pada pronoun I, he, she, dan it.

 

Pengecualian penggunaan “were”:

 

  1. Subjuctive Mood

Subjunctive mood adalah bentuk kata kerja bantu yang digunakan untuk mengungkapkan kalimat yang tidak nyata, atau harapan yang bertolak belakang dengan kenyataan. Berbeda dengan penggunaan “were” sebelumnya, penggunaan “were” yang menunjukkan subjunctive mood digunakan pada pronoun I, he, she dan it.

 

I were…

He were…

She were….

It were….

 

Seringnya, bentuk diatas digunakan untuk menyatakan harapan yang tidak tersampaikan. Biasanya diikuti dengan frasa “I wish” atau “If (subjek) were” Contohnya ada pada kalimat berikut.

 

I wish it were warmer outside = Saya berharap kalau di luar sedang hangat (cuacanya)

If I were taller, I could be a pilot = Kalau saya lebih tinggi, saya bisa jadi pilot

 

Kedua contoh diatas adalah kalimat pengandaian yang menggunakan subjunctive mood. Contoh kalimat pertama menunjukkan harapan kalau di luar cuacanya hangat. Ini bermakna bahwa faktanya di luar cuacanya dingin atau hujan. Begitu juga contoh kalimat kedua yang menunjukkan kalau si subjek mempunyai tinggi badan yang lebih tinggi maka dia akan bisa menjadi pilot. I were pada kalimat tersebut menyatakan bahwa sebenarnya subjek I adalah orang yang memiliki kriteria tinggi badan yang pendek.

Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!