Contoh Narrative Text Singkat dalam Kehidupan Sehari-hari (Cinderella)

CONTOH KARANGAN NARATIVE DALAM BAHASA INGGRIS DAN ARTINYA – Paragraf naratif adalah sebuah pargraf yang mengungkap suatu kisah, peristiwa, atau pengalaman pribadi berdasarkan urutan – urutan kejadian peristiwa. Biasanya dalam kejadian tersbeut tokohnya mengalami kejadian yang sangat penting.

 

Berdasarkan pengertian paragraf naratif di atas maka karangan mengenai Cinderella merupakan salah satu karangan yang cocok dengan paragraf naratif. Karena didalamnya terdapat tokoh Cinderella yang mengalami kejadian yang sangat penting yaitu tinggal bersama ibu tiri, kemudia mendapatkan sihir ibu peri untuk menghadiri pesta, serta yang terakhir menikah dan hidup bahadia dengan pangeran. Karangan tersebut menceritakan peristiwa – peristiwa secara berurutan.

 

Contoh Narrative Text Singkat Tentang Cinderella

 

Once upon a time, there was a young girl named Cinderella. She lived with her step mother and two step sisters.

Pada jaman dahulu kala, ada seorang anak gadis bernama Cinderella. Dia tinggal dengan ibu tiri dan kedua sadara tirinya.
The step mother and sisters were conceited and bad tempered. They treated Cinderella very badly. Her step mother made Cinderella do the hardest works in the house; such as scrubbing the floor, cleaning the pot and pan and preparing the food for the family. The two step sisters, on the other hand, did not work about the house. Their mother gave them many handsome dresses to wear.

Ibu tiri dan kedua saudara tirinya dalah orang yang sombon dan pemarah. Mereka memperlakukan  cinderella dengan sangat buruk. Ibu tiri membuat Cinderella mengerjakan pekerjaan berat dirumah; seperti mengepel lanai, mncuci panci dan wajan, dan mempersipkan makanan untuk keluarga. Kedua kakak tirinya, malah sbealiknya, tidak mengerjakan peekerjaan rumah apapun. Ibu mereka memberikan banyak baju bagus untuk dipakai.


One day, the two step sister received an invitation to the ball that the king’s son was going to give at the palace. They were excited about this and spent so much time choosing the dresses they would wear. At last, the day of the ball came, and away went the sisters to it. Cinderella could not help crying after they had left.

Suatu hari, kedua kakak tirinya menerima undangan pesat dansa dari calon Raja yang akan segera memimpin tempat itu. Mereka sangat bersemangat tentang hal ini dan menghabiskan begiu banyak waktu untuk memilih baju yang mana yan akan mereka pakai. Pada akhirnya, hari dansa pun tiba, dan ketika kakaknya telah pergi ke pesta. Cinderella menangis setelah dia ditinggalkan.


“Why are you crying, Cinderella?” a voice asked. She looked up and saw her fairy godmother standing beside her, “because I want so much to go to the ball” said Cinderella. “Well” said the godmother,”you’ve been such a cheerful, hardworking, uncomplaining girl that I am going to see that you do go to the ball”.

“Mengapa kamu menangis, Cinderealla?” sebuah suara bertanya. Dia mendonak dan melihat seorang peri berdiri disampingnya. “Karena aku sangat ingin pergi ke pesa dansa” jawab Cinderella. “Baiklah” jawab  ibu peri, “Kamu adalah anak yang ceria, pekerja keras, dan tidak banyak mengeluh yang aku inginkan untuk pergi ke pesta dansa.”


Magically, the fairy godmother changed a pumpkin into a fine coach and mice into a coachman and two footmen. Her godmother tapped Cinderella’s raged dress with her wand, and it became a beautiful ball gown. Then she gave her a pair of pretty glass slippers. “Now, Cinderella”, she said; “You must leave before midnight”. Then away she drove in her beautiful coach.

Dengan sihir, ibu peri merubah sbeuha labu menjadi kereta dan tikus mejadi pengendara kereta dan pengawal. Ibu peri merubah pakaian Cinderella dengan tongkatnya menjadi gaun yang begitu indah. Dan dia memberikan sepasang sepatu kaca. “Sekarang ,Cinderalla” dia berkata;”Kau harus sudah pulang sebelum tengah malam. Dan kemudian Cinderella pergi dengan kereta kencananya.

Cinderella was having a wonderfully good time. She danced again and again with the king’s son. Suddenly the clock began to strike twelve, she ran toward the door as quickly as she could. In her hurry, one of her glass slipper was left behind. A few days later, the king’ son proclaimed that he would marry the girl whose feet fitted the glass slipper.

Cinderella berada dalma momen yang begitu indah dan menyenangkan. Dia berdansa lagi dan lagi bersama anak Raja. Tiba – tiba waktu menunjukan pukul 12, dia berlari menuju pintu secapat mungkin. Karena terburu – buru, salah satu dari sepatu kacanya tertinggal. Beberapa hari kemudian, anak Raja menyatakan akan menikahi wanita yang kakinya cocok dengan sepatu ini.

 

Her step sisters tried on the slipper but it was too small for them, no matter how hard they squeezed their toes into it. In the end, the king’s page let Cinderella try on the slipper. She stuck out her foot and the page slipped the slipper on. It fitted perfectly.
Finally, she was driven to the palace. The king’s son was overjoyed to see her again. They were married and live happily ever after.

Kedua kakak tirinya mencoba sepatu tersebut namun terlalu kecil untuk mereka, tidka peduli betapa kerasa mereka berusaha mendesak jari – jarinya mereka untuk masuk kedalam sepatu. Pada kahirnya, peusuruh kerajaan membiarkan cinderella untuk mencobanya. Pesuruh kerajaan memakain kan sepatu itu kepada Cinderella dan itu sangat pas dengan kakinya.

Akhirnya, mereka membwa Cinderella pergi kerajaan. Anak Raja kemudian bahagia karena dapat melihatnya kembali. Mereka menikah dan hidup bahagia selamanya.

Semoga contoh paragraf diatas dapat menjadi salah satu paragraf yang dapat membantu kamu dalam menulis karanga naratif dalam bahasa Inggris. Semoga dapat menjadi sumber belajar yang berguna. Tidak hanya Cinderella, kamu juga bisa menciptakan karangan berdasarkan imajinasi kamu sendiri atau bahwakan karangan dari perirtiwa nyata yang kamu alami. Kuncinya harus menyebutkan peristiwa secara berurutan dan bertauran satu dengan yang lainnya.

Selamat mencoba.

Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!