CONTOH DRAMA DANAU TOBA – Sebagai bangsa yang kaya akan budaya Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak legenda dan cerita rakyat. Dikarenakan suku yang dimiliki sangat banyak dan beragam sehingga cerita rakyat dan legendapun lahir dari berbagai daerah dan suku. Kekayaan buadaya tersebut haruslah dilestarikan. Tugas kita sebagai anak muda, sebagai penerus bangsa adalah melestarikannya agar tidak terlupakan seiring berkembanya zaman.
Tentu saja cukup banyak cara yang dapat kita lakukan untuk melestarikan cerita – ceirta rakyat yang kita miliki. Salah satunya dengan seni Drama yang bisa kia tampilkan dalam acara seni sekolah, atau acara kesenian nasional. Cara seperti akan membuat banyak anak – anak muda mengenal budaya Indoneisia.
Nah, kali ini kita akan mencoba memaikan drama singkat asal Sumatera Utara yaitu asal dusul Danau Toba. Pastilah teman – teman semua pernah mendengar Danau Toba, bukan? Danau Toba bukanlah sebuah nama tempat yang asing lagi di telinga orang Indonesia maupun orang asing.
Contoh Naskah Drama Danau Toba dalam Bahasa Inggris dan Artinya
Narator: In a village in North Sumatra, there lived a farmer named Toba. He was a farmer who lived alone, in a sunny morning the farmer went fishing in the river(di sebuah kampung di Sumatra utara, tinggallah seorang petani bernama Toba. Dia seorang petani yang tinggal sendirian, di pagi yang cerah petani tersebut pergi memancing di sungai)
Toba : Oh my Lord, I hope I can find a big fish today.(tuhan, aku berharap aku bisa mendapatakan ikan yang besar hari ini)
Narator: Suddenly when he just threw the hook, the hook wobbling and the big fish comes out from the water when he pull the hook. (Tiba – tiba ketika dia mencampak kail ke sungai, kail tersebut terhuyung – huyung dan sebuah ikan besar keluar dari air ketika dia menarik kail.)
.
Farmers : Thank God, you gave me a big fish, and the fish is beautiful. Red scales shine
like gold. Hmmm …. it will delicious when I eat it later(Terimaksih Tuhan, Kau memberikanku ikan yang besar, dan ikan ini juga cantik. Sisik yang berwarna merah bercahaya seperti emas. Hmmm.. akan sangat lezat ketika aku makan nanti)
Putri : Wait, you do not eat me ..! I’m willing to stay with you as long as I’m not eaten. (tunggu, kau tidak bisa memakanku! Aku berencana untuk tinggal bersamamu selama aku tidak dimakan)
Toba : Ha?! I heard some voice, but who was that? (aku mendengarkan sebuah suara, siapa itu?)
Putri : It’s me, I’m talking to you(ini aku, aku yang berbicara padamu)
Toba : what? F..Fish? (apa? i..ikan?)
Narator: And the fish released from the hook, it doesn’t take long times to the fish for transform herself into human(Dan kemudian ikanpun terlepas dari kail, tidak butuh waktu yang lama untuk sang ikan merubah dirinya untuk menjadi manusia)
Putri : Do not worry sir, I’m also human just like you. I owe so much to you because you have saved me from the curse of the gods. I’m willing to be your wife.(Jangan khawatir, aku juga manusia sama sepertimu. Aku berhutang banyak padamu karna kau telah menyelamatkanku dari kutukan dewa. Aku bersedia menjadi istrimu)
Toba : Really ..? (benarkah?)
Putri : Of course .(tentu saja)
Toba : By the way, what is your name? (Omong – omong siapa nama mu?)
Putri : My name is Putri, and you? (namaku Putri, siapa namamu?)
Toba : My name is Toba. Let’s o home, I can’t wait to introducing you as my wife hahaha… (Namuku Toba. Ayo cepat pulang kerumah aku tidak sabar untuk memperkenalkanmu sebagai istriku hahha)
Putri : But Toba, you need to cover my real identity as a fish. Don’t let anyone know the fact that I’m a fish. If that happen it could be the huge disaster to tis village if that happen (Tapi Toba, kau harus menutupi identitas asliku sebagai ikan. Jangan biarkan siapapun tahu fakta bahawa aku adalah ikan. Jika itu terjadi maka akan terjadi bencana besar pada kampung ini.)
Toba : Well, you can have my words. I never told anyone about this. (Percayalah padaku, tidak akan ada satu orangpun yang tahu akan hal ini)
Narator: Then Toba and Putri returned home. A year later, Toba and Putri have a son that they called Samosir (Kemudian Toba dan Putri kembali kerumah. Setahun kemudian Toba dan Putri mempunyai seorang anak yang mereka panggil Samosir.)
Samosir grew into a boy who is healthy and strong, but a little naughty (Samosir tumbuh menjadi anak lelaki yang sehat dan kuat, tetapi sedikit nakal.)
Toba : Mom, where lunch for me? (Ibu, mana makan siangku?)
Putri : I have prepared, and I put it on the table. Samosir, where is your father lunch? (Sudah aku sipakan di atas meja. Samosir mana makan siang ayahmu?)
Samosir : I have ate it all mom..I’m still hungry, but never mind .. I’m going to play.. bye father (sudah saya makan semua bu, tapi saya masih lapar. Tapi tidak apalah, saya mau pergi main dulu. Dah ayah..)
Toba : Samosir …!! you always spoiling him, I’m hungry do you know that? (Samosir! kau selalu memanjakannya, aku lapar apa kau tahu itu?)
Putri : Be patient sir, I will make you another one. Remember he is the only one son that we have. Don’t let this kind of situation bring you emotional out (sabar, aku akan buatkan yang lain, ingatlah bahwa dia anak lelaki satu – satunya yang kita punya. Jangan biarkan masalah seperti ini membuatmu emosi.)
Toba : Well, just make me some food to eat, I’m so starving (Buatkan aku makan, aku sangat lapar)
Putri : Wait, I’ll make it (baik, akan aku buatkan.)
Narator: The farmer can still hold his temper. But each of us has limitation in paticiene, until some day Toba can’t hold his temper anymore (Petani tetap dapat menahan emosinya. Tetapi setiap mausia memiliki batasan kesabaran, sampai suatu hari dia tidak dapat menahan kesabarannya lagi)
Putri : Samosir, Help me please (Samosir, tolong ibu sebentar)
Samosir : Oh come on mom, what is it, I’m playing (Oh, ibu ada apa lagi? aku sedang bermain.)
Putri : Please bring this to your father in the field, he must be hungry and tired (tolong bawakan ini kepada ayahmu, dia pasti sangat lapar dan lelah)
Samosir : You go by yourself (ibu pergi saja sendiri)
Putri : I need to cook honey, just go bring this to your father, or he will be angry (ibu harus memsak nak, bawa ini untuk ayahmu, atau dia akan marah)
Samosir : (sigh) give me the stuff, hurry! ( (menghela nafas) berikan aku barangnya cepat)
Narator: Samosir wasn’t really concern about the food, he wasn’t care whether to bring this on time or not (Samosir tidak begitu peduli pada makanan yang diantarnya, dia tidak peduli baik sampai tepat waktu ata tidak)
Samosir :I’s so far away, I’m alone, tired, and hungry in this road. Better to eat some portion of father’s lunch (jalannya sangat jauh, aku sendirian, lelah, dan kelaparan, lebigh baik aku makan sebagian makan siang ayah.)
Narator: The food has been eaten by Samosir, and without feeling guilty he came home and continueing palying. (Samosir memakan habis makanan tersebut, dan tanpa merasa bersalah dia pulang kerumah dan lanjut bermain.)
Father who had overheated and hungry in waiting decide to go home. When he arrived..(Sang ayah yang sudah kepanasan dan sangat kelaparan menunggu memutuskan untuk pulang ke rumah.)
Toba : Mom, where si my luch, you haven’t made yet? (Ibu, mana makan siangku? Kau belum menyiapakannya?)
Putri : I have asked Samosir to bring it to you (Aku sudah memerintah samosir untuk membawakannya kepadamu)
Toba : Samosir, come here quickly! (Samosir cepat kesini.)
Samosir : What is it again? I’m playing father.. (ada lagi ini, aku sedan bermain ayah)
Toba : Where is my lunch (mana makan siangku?)
Samosir : I have ate them all, I was so tired and hungry in the way to field (aku sudah memakkannya semua, aku sangat lelah dan lapar dalam perjalanan ke lading)
Toba : I’ve been starving waiting for the food, and without feeling guilty you just said you have ate them all?! You Such FISH KID. (Aku kelaparan menunggu makan siang, dan tanpa bersalah kau bilang telah memakan semuanya? Dasar ANAK IKAN)
Samosir : Mother (crying) (Ibu (sambil menangis) )
Putri : Run Samosir! Run!. Father, you have broke our promises (Lari Samosir, lari! Ayah, kau sudah mengingkari janji kita)
Toba : But I did not mean it, I’m emotional. I’m sorry Putri. (Tapi aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya emosi. Maaf kan aku Puri.)
Putri : You will get what you have done eventually (Kau akan menanggung akibatnya)
Narator: Suddenly a gush of water comes up, so the farmer and all of his surrounding submerged into water that form as a lake and there is small island in the middle of that.(Dan tiba – tiba saja semburan air muncul ke permukaan, petani dan seluruh kampunya terendam air yang berbentuk danau dan terdapat pulau kecil di tengahnya.)
And the island has known as Samosir Island (dan pulau tersebut dikenal dengan Pulau Samosir)
Naskah drama diatas dapat menjadi sumber tugas drmama nusantara dalam bahasa Inggris. Semoga dapat bermanfaat dalam membantu teman – teman semua dalam belajar. Sebagai penerus bangsa, ini adalah kewajiban kita untuk melestarikan cerita rakyat Indonesia dalam berbagai bentuk kreatifitas agar tidak termakan oleh waktu yag terus berputar dan zaman yang terus berkembang. Selamat belajar and keep become smart generation~