Penggunaan Would dalam Kalimat Bahasa Inggris – Kata “would” ini paling sering digunakan untuk membuat bentuk kata kerja conditional (pengandaian). “Would” juga berfungsi sebagai bentuk lampau dari kara kerja modal “will”. Selain itu, “would” bisa menunjukkan bentuk pengulangan di masa lalu.
Sebagai contoh:
- If he were an actor, he would be in adventure movies. (conditional atau pengandaian)
- I knew that she would be very successful in her career. (bentuk lampau kata “will”)
- When they first met, they would always have picnics on the beach. (pengulangan)
Penggunaan “would” dalam Present, Past, dan Future
“Would” yang menunjukkan conditional atau pengandaian
Bentuk positif:
- Present: If I were president, I would cut the cost of education.
- Past: If I had been president, I would have cut the cost of education.
- Future: If I were elected president next year, I would cut the cost of education.
Bentuk Negatif:
- Present: If I were president, I would not raise taxes.
- Past: If I had been president, I would not have raised taxes.
- Future: If I were president, I would not sign the tax increase next week.
“Would” yang menunjukkan bentuk lampau dari kata “will”
Bentuk positif:
- Past: He told me he would be here before 8:00.
- Past: I said I would help you.
Bentuk Negatif:
- Past: He told me he would not be here before 8:00.
- Past: I said I wouldn’t help you.
“Would” yang menunjukkan bentuk pengulangan
“Would” dalam pengertian ini bisa diganti dengan “used to”
Bentuk positif:
- Past: When I was a kid, I would always go to the beach.
- Past: When he was young, he would always do his homework.
Bentuk Negatif:
- Past: When I was a kid, I wouldn’t go into the water by myself.
- Past: When he got older, he would never do his homework.
Dalam tata Bahasa Inggris, “would” adalah kata kerja modal atau disebut modal saja. Kata modal memberikan pengertian pada kata kerja (verbs), dan kata modal selalu diikuti dengan bentuk bare infinitive dari kata kerja itu. Dengan kata lain, infinitive tanpa kata “to”. Jadi, sebagai contoh, adalah salah jika kita mengatakan “I would to like a cup of coffee”, dan benar jika kita mengatakan “I would like a cup of coffee”. Ada banyak cara untuk menggunakan kata “would”, untuk lebih memudahkan Anda mempelajarinya, simak penggunaan “would” berdasarkan pengertian dan contoh berikut ini.
- Kita menggunakan “would” sebagai bentuk yang lebih sopan dari kata “will” dalam meminta atau menawarkan sesuatu
Contoh:
- Would your daughter like a drink of water?
- Kita menggunakan “would” dan “should” dengan cara yang sama untuk memberikan saran
Contoh:
- If I were him, I would be more careful when riding my bicycle in traffic!
- “Would rather” atau “would sooner” digunakan untuk menunjukkan bahwa Anda lebuh suka untuk memiliki atau melakukan suatu hal dari pada yang lain.
Contoh:
- I would rather have a coffee than a tea, thanks.
- “Would” digunakan dengan “if” dalam kalimat pengandaian untuk merujuk pada situasi realitas yang nyata di masa sekarang, masa lalu dan masa depan.
Contoh:
- If I had been there earlier, I would have seen you before you left. (Artinya: realitas di sini adalah bahwa saya tidak ada di sana dan jadi saya tidak melihatmu sebelum saya pergi.)
- “Would” adalah masa lalu dari “will”. Kita menggunakannya untuk berbicara tentang apa yang seseorang akan lakukan atau sesuatu yang bisa dilakukan.
Contoh:
- My daughter wouldn’t get out of bed this morning.
- Kita menggunakan “would” untuk merujuk kepada niat tetapi dari sudut pandang masa lalu. Kita menggunakan “would” dalam pengertian ini ketika kita memberitahu orang lain apa yang pernah seseorang katakan kepada kita.
Contoh:
- He said he would write to her every week (perkataan yang sebenarnya di sini adalah “I will write to her every week”)