Teks Story Telling – Dare to Dream dan Terjemahannya

Dare to dream merupakan salah satu cerita inspiratif yang menceritakan tentang seorang anak yang memiliki mimpi yang besar walaupun hidup di wilayah yang serba kekurangan. Anda ingin mengetahui cerita selengkapnya, yuk kita cari tahu bersama-sama.

 

Dare to dream

It was told that once in a poor remote village, there was a school having very few students because most of the school age children had to help their parents to make a living. One day, the only school teacher in the school taught composition to his pupils. Having explained all the rules and guidance, he assigned his students to write an essays. ” at home, write an essay about your dreams, about what you want to be in the future, tomorrow you aresupposed to read your work in front of the class. ” on the next day, each student stood in front of the class reading his or her own writing. Most of them wanted to become teachers, nodded his head up and down as the sign of agreement.

Then, here came his youngest student to share his dreams to the class. He was terribly looked, thin as a needle wearing worn out school uniform. Despite his poor look, he boldly declared his dreams, ” someday when i grow up, iam going to have a big house up on the hill with beautiful scenery around, surrounded by small cottages for rest places. Among the house, there would be pine trees and the other shady trees. There would be a flower garden with various flowers and colours. There was also an orchard with all the most delicious fruit ever existing which could be plucked by the host and the people around. I will be successful and happy man together with my bigfamily and guess who go there. ” and of course, the whole class burst into laughter                     as they were listening to the ugly-looked-little-thin boy’s dream. “Hey day dreamer, get up from your nap..,” said his friends rudely and humiliatingly. They could not stop making fun on him, mocked him with rude words. The teacher then became a little upset. He accused the boy the cause of the boisterous noise. He said, “What you wrote was a fantasy, not dream. Youshould write like any other students did. Now, you must rewrite your paragraph. Write like your friends!” “Teacher, this is my real dream. It’s not a fantasy, it can be realized,” insisted the youngest student.”Hey son… you are living in a poor village, your family is also a poor one. How can you make all your dreams come true? What a dreamer you are! Now you must write another logical dream,” said the teacher impatiently.”I don’t want any other dreams. This is my only dream” said the boy with persistence. “Please bring a new essay tomorrow. If you don’t want to revise your writing, I will give the lowest mark,” warned the teacher trying to threat him. The next morning, the youngest student did not bring any new composition. Although he was threatened and mocked that way before the class, he still insisted onhis dreams. Due to his stubbornness to his teacher’s assignment, he got the worst mark in class.

Thirty years had passed; the teacher was still a teacher at the school. One day he took his students to have a study tour to a well-known orchard up on a hill in the village nearby. As he and his students stepped their feet on the spacious and beautiful orchard, they were amazed. Besides the orchard, there was a big and beautiful flower garden toosurrounded by shady and cool trees around. What astonished them more was the big house standing tall, sturdy and beautifully-designed in the middle of the garden like a palace. “He who built this palace must be a great man .. How can I just figure this out that there is such a heavenly place around…,” said the teacher in amazement. Suddenly he heard a voice, “No, it is not a great man who built this place. It is just a naughtystudent who dared to have a big dream. Surely, his teacher who educated him is supposed to be greater than him. Let’s come inside and have the best tea and fruit from this garden,” said the voice warmly. The teacher was shocked having heard the answer. He was astonished. His mind wondered back to a scene 30 years ago. And slowly he began to recognize who the man standing in front of him now was. Yes, he was that stubborn student,the one who did not want to change his dream and got the worst mark of all in the class. And now he had become a very successful businessman. His eyes were wet. He felt great and relieved and at the same time shameful as he mocked the boy’s dream 30 years ago.

 

Terjemahan

Kisah ini terjadi di pedesaan terpencil yang miskin, disana terdapat sedikit siswa karena kebanyakan anak seusia sekolah disana membantu orangtuanya di sawah. Suatu hari, guru di suatu sekolah memberikan pendidikan mengenai komposisi untuk siswa-siswanya. Dia menjelaskan mengenai peraturan dan juga sesuatu yang harus dipatuhi, dia pun menyuruh para siswanya untuk menulis sebuah essay. “ di rumah, buatlah essay mengenai mimpi kalian, tentang apa yang ingin kamu cita-citakan di masa depan, besok kamu harus membaca di depan kelas. “ besok harinya, setiap siswa di depan kelas untuk membacakan tulisan mereka sendiri-sendiri. Banyak dari mereka yang ingin menjadi guru, mereka mengangguk tanda setuju.

Lalu, ada seorang siswa paling muda ingin membagikan impiannya di depan kelas. Dia kelihatan sangat bermasalah, dia memakai baju yang agak kusut. Dengan tampilannya yang miskin tersebut, dia pun menceritakan tentang impiannya, “ suatu hari jika saya sudah besar nanti, saya akan memiliki rumah yang besar dengan pemandangan yang indah di sekitarnya, dengan gubuk untuk beristirahat. Di sekitar rumah saya, akan ada pohon pinus  dan juga pepohonan yang lainnya. Disana juga ada kebun bunga dengan macam dan juga warna yang indah dan berbeda-beda. Disana juga ada buah dengan rasa yang enak yang dapat dipetik oleh orang sekitar. Saya akan menjadi orang yang sukses dengan keluarga besar yang saya miliki dan tamu yang pergi kesana. “ dan tentu saja, seisi kelas pun menjadi ramai dan tertawa terbahak-bahak ketika mendengar cerita dari anak lelaki yang buruk rupa dan juga kurus seperti anak lelaki itu. “ hey sang pemimpi, bangun dari mimpimu, “ kata teman-temannya dengan kasar. Mereka tidak dapat berhenti tertawa dan menertawakan anak itu, mengejeknya dengan kata-kata yang kasar. Guru yang melihat dan juga mendengarnya menjadi sangat kecewa. Dia pun mendekati anak lelaki itu yang telah membuat keramaian. Dia pun mengatakan, “ apa yang telah kamu tulis merupakan fantasi bukanlah sebuah mimpi. Kamu harus menulis seperti siswa-siswa yang lainnya. Sekarang kamu harus menulis lagi paragraphmu. Tulis seperti milik teman-temanmu!” “ guru, ini adalah mimpiku yang sebenarnya. Ini bukanlah fantasi, tetapi akan menjadi kenyataan, “ kata siswa muda tersebut. “ hey nak, kamu hidup di pedesaan yang sangat miskin, keluargamu juga miskin. Bagaimana caranya kamu membuat mimpimu menjadi kenyataan ? betapa pemimpinya kamu! Sekarang kamu harus menulis mimpi yang lebih logis dan lebih nyata, “ kata gurunya dengan tidak sabar. “ aku tidak ingin mimpi yang lainnya. Ini adalah satu-satunya mimpiku, “ kata muridnya tersebut dengan mantap. “ tolong bawa essay terbaru besok. Jika kamu tidak merubah tulisanmu, saya akan memberikan nilai yang jelek untukmu, “ ancam guru tersebut. Pagi berikutnya, siswa tersebut tidak membawa tulisan yang baru. Bahkan ketika seisi kelas mengejeknya, dia tetap dengan impiannya. Dia akhirnya mendapatkan nilai yang jelek.

Tiga puluh tahun kemudian, guru tersebut tetap menjadi guru di sekolah tersebut. Suatu hari dia membawa para siswanya untuk pergi study tour di suatu taman yang terkenal di pedesaan terdekat. Ketika dia dan juga para muridnya melewati kebun bunga yang indah mereka pun sangat takjub. Disamping kebun bunga tersebut terdapat pohon-pohon yang sangat teduh. Disana juga ada rumah yang besar dengan desain yang indah di tengah taman seperti sebuah istana. “ dia yang membangun istana ini pasti merupakan orang yang sangat hebat…. Saya tidak dapat membayangkan tempat yang seperti surga seperti ini…. , “ kata guru tersebut dengan kagum. Dan tiba-tiba dia mendengar suara, “ tidak, bukan seorang pria hebat yang membangun ini. Ini hanyalah seorang siswa nakal yang memiliki mimpi besar. Sebenarnya, gurunya adalah seseorang yang mengajari dia adalah yang paling hebat. Mari masuk ke dalam untuk menikmati the dan juga buah dari taman ini, “ kata suara itu hangat. Guru tersebut sangat kaget mendengar jawaban tersebut. Dia sangat malu. Pikirannya pun kembali di waktu tiga puluh tahun yang lalu. Dan dengan pelan mengingat bahwa pria yang berdiri di depannya sekarang adalah dia. Ya, dia adalah siswa yang tidak ingin merubah mimpinya dan mendapatkan nilai yang jelek di kelas. Dan dia sekarang menjadi pebisnis yang sukses. Matanya pun basah dengan airmata. Dia merasa sangat kagum dan juga sekaligus malu karena telah mengejek mimpi anak itu 30 tahun yang lalu.

—*—

Nah, demikianlah sedikit cerita mengenai seorang anak yang berani untuk bermimpi sehingga akhirnya impiannya pun menjadi nyata. Jadi, jangan takut bermimpi ya! Semoga cerita tersebut dapat menjadi inspirasi bagi anda dan terima kasih.

 

Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!